Halaman

Sabtu, 21 Januari 2012

Antara Wortel, Telur dan Biji Kopi

Seorang perempuan datang ke ibunya dan menceritakan tentang hidupnya yang berat baginya. Dia tidak tahu bagaimana harus menghadapinya dan ingin menyerah saja. Dia lelah untuk terus berjuang dan berjuang. Sepertinya saat satu masalah selesai, masalah yang lain muncul lagi.

Kemudian si Ibu mengajaknya ke dapur. Ibu ini mengambil tiga buah panci dan mengisinya dengan air. Di panci pertama ia meletakkan sebuah wortel, di panci kedua ia meletakkan sebutir telur, dan ia meletakkan beberapa biji kopi kedalam panci ketiga. Ibu ini kemudian merebus ketiga panci ini tanpa mengucapkan
sepatah katapun.

20 menit kemudian dia mematikan kompornya. Dia mengeluarkan wortel dari pancinya dan meletakkanya di sebuah piring. Dia menarik telur dari panci dan meletakknya di piring yang sama. Dan kemudian dia menuangkan isi panci yang berisi kopi ke dalam mangkok.

Ibu ini kemudian berbalik kepada anakperempuannya dan berkata, “Nak, apa yang
kamu lihat?”

“Worel, telur, dan kopi,” jawab anaknya.

sobat...Ibu ini kemudian memegang tangan anaknya, menuntunnya dan menyuruhnya untuk memegang wortel itu. Perempuan muda ini kemudian memegang wortel dan mendapatinya telah menjadi lembek.

Kemudian si ibu menyuruhnya untuk mengambil telur yang ada di piring danmemecahkannya. Setelah dikupas, perempuan ini mendapati telur rebus yang telah menjadi keras. Terakhir ibu ini menyuruh anaknya untuk mencicipi kopi itu.

Anaknya kemudian tersenyum selagi mencium aroma kopi yang kental. Kemudian anaknya bertanya, “Apa artinya ini ma?

Ibu ini menjelaskan bahwa ketiga objek ini telah menghadapi masalah yang sama yaitu air yang mendidih, tapi ketiganya menghadapinya dengan cara yang berlainan. Wortel masuk ke dalam panci dengan tubuh yang keras dan kuat, tapi ketika dihadapkan pada air yang mendidih, dia menjadi lembek. Telur sebaliknya, awalnya berupa telur yang mudah pecah. Kulit luarnya yang melindungi cairan di dalamnya. Tapi ketika dihadapkan dengan air yang mendidih, ia menjadi keras. dan terakhir biji kopi, biji kopi ini memiliki sifat
yang unik. Ketika ia direbus, ia merubah air yang merebusnya menjadi harum dan wangi.

“Yang manakah kamu?” tanya si ibu kepada anaknya. “Ketika masalah datang menghimpitmu, bagaimana kamu meresponnya? Apakah seperti wortel, telur, atau biji kopi?”

Sobat...Pikirkan ini : Seperti Yang manakah saya? Apakah saya adalah wortel yang kelihatannya kuat, tapi ketika menghadapi masalah menjadi lembek dan kehilangan kekuatan.Atau apakah saya seperti telur yang awalnya lemah tapi mengeras ketika dipanaskan? Apakah saya awalnya mempunyai jiwa yang lembut tapi ketika dihadapkan dengan masalah kematian orang tercinta, kebangkrutan, saya mengeraskan hati dan menjadi kaku? Apakah kulit luarku tetap sama, tapi di dalamnya aku menjadi tawar hati dan kecewa pada dunia?

Atau saya seperti biji kopi? Biji kopi ini merubah air panas yang melambangkan penderitaan. Ketika air memanas, biji kopi ini mengeluarkan aroma dan cita rasanya dan merubah air menjadi harum.jika kamu seperti biji kopi, ketika kehidupanmu menjadi kacau, kamu yang akan merubah situsi menjadi lebih baik.

Apakah sobat adalah wortel, telur,ataukah biji kopi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar